Label

Minggu, 06 Februari 2011

UPWELLING


            Upwelling merupakan proses penaikan massa air dari dasar ke permukaan laut. Gerakan air ini membawa air yang memiliki suhu yang lebih dingin, salinitas yang tinggi serta zat-zat hara yang kaya seperti fosfat dan nitrat ke permukaan (Nontji, 2007; Thurman, 2004). Mekanisme terjadinya upwelling ini sendiri disebabkan oleh angin yang dapat memicu terbentuknya arus. Akibat adanya efek coriolis maupun ekman spiral menyebabkan terjadi pembelokan massa air (arus). Arus yang terbentuk mendorong massa air permukaan dan mengakibatkan kekosongan di bagian atas (permukaan), akibatnya air yang berasal dari dasar menggantikan kekosongan tersebut. Oleh karena air yang berasal dari lapisan yang lebih dalam (dasar) memiliki suhu yang lebih rendah, maka suhu permukaan laut di lokasi upwelling menjadi lebih dingin dibandingkan daerah sekitarnya. Berikut di tampilkan beberapa mekanisme terjadinya upwelling (Gambar 1).

Gambar 1. Mekanisme terjadinya upwelling (Thurman, 2004).

             Upwelling juga dapat diakibatkan oleh angin yang terjadi di lepas pantai yang bergerak tegak lurus terhadap garis pantai, bentuk topografi dasar laut, dan bentuk garis pantai yang membelok tajam (Gambar 2).
Gambar 2. Tipe lain upwelling yang diakibatkan oleh. (a). angin lepas pantai; (b). Topografi dasar laut;  (c). Bentuk garis pantai yang berkelok (Thurman, 2004).
              Di Indonesia terdapat beberapa lokasi yang merupakan daerah upwelling, salah satunya Selatan Jawa hingga Sumbawa. Upwelling di lokasi ini diakibatkan oleh pada lepas pantai selatan Jawa terdapat arus besar yang bernama Arus Katulistiwa Selatan yang umumnya mengalir ke barat. Selain itu, pada musim timur, di atas perairan ini berhembus kuat angin tenggara yang membuat arus besar ini semakin melebar ke utara di sepanjang pantai selatan Jawa hingga Sumbawa, yang membelok ke arah barat daya. Karena arus ini membawa air permukaan ke luar menjauhi pantai, maka akan terjadi kekosongan yang menyebabkan naiknya air dari dasar perairan. Upwelling di daerah ini dimulai sekitar bulan Mei sampai September (Nontji, 2007).
Referensi
Nontji, A. 2007. Laut Nusantara. Djambatan. Jakarta. Hal. 53-58.
Thurman, H., A. P. Trujillo. 2004. Introductory Oceanography 10th. Pearson Education. New Jersey (USA). Hal. 241-243.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar